Posts

Showing posts from June, 2022

Proses Elektrolisis Panel Surya untuk Menghasilkan Hidrogen

Image
Muhammad Fauzan Adzhima 1102204423 EL-44-08 Dosen Pengajar: Ekki Kurniawan Hidrogen merupakan salah satu sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Tingkat pembakarannya 75% lebih baik dari pada bahan bakar fosil, sehingga lebih ramah lingkungan. Cara untuk mendapatkan Hidrogen adalah dengan cara elektrolisis air yang merupakan proses pemisahan senyawa air (H2O) menjadi gas Hidrogen (H2) dan gas Oksigen (O2) dengan menggunakan energi listrik. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan sel surya Multicristal LA361J48 untuk melakukan proses elektrolisis. Tegangan yang dihasilkan sel surya dicatukan langsung ke elektroda untuk proses elektrolisis. Kemudian akan diamati pengaruh tegangan dan arus terhadap volume gas Hidrogen (H2) yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya volume gas Hidrogen yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh tegangan dan arus. Besarnya laju produksi gas Hidrogen yang dihasilkan pada elektrolisis air dengan menggunakan sel surya ada

Ringkasan Youtube Geothermal

Image
Muhammad Fauzan Adzhima 1102204423 EL-44-08 Dosen Pengajar: Ekki Kurniawan Geothermal | Key to the Carbon Neutral Future Panas Bumi merupakan sumber energi terbarukan alami yang dapat menghasilkan energi listrik. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi banyak ditemukan di tempat dengan banyak gunung berapi seperti pada Daerah Vulkanik Taupo di Aotearoa, Selandia Baru. Magma dalam kerak bumi memanaskan air yang ada pada reservoar alami sehingga CO2 dari magma akan larut kedalam air. Ketika air panas tersebut naik, CO2 akan terlepas dari air dan keluar lewat kolam-kolam air panas atau keluar melalui tanah yang biasa disebut fumaroles. Dalam proses kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, air dan uap dialirkan melalui pipa dari reservoar bawah tanah lalu air dan uap akan dipisahkan pada Steam Separator. Uap tersebut akan memutar turbin yang akan menghidupkan generator yang akan membangkitkan energi listrik. Lalu air akan dikembalikan kedalam reservoar. Ketika air berubah menjad

Ringkasan Makalah Efesiensi dalam elektrolisis

Muhammad Fauzan Adzhima 1102204423 EL-44-08 Dosen Pengajar: Ekki Kurniawan Makalah yang diringkas: “ Current Efficiency in Electrolysis of Mineral Water with Solar Energy Source for Producing Hydrogen Alkaline and Acidic Water ” Air merupakan hal yang penting bagi kehidupan. Manusia sendiri memiliki 50-70% air dari total massa tubuhnya tergantung usia, kelamin, dan kebugaran. Asupan air yang direkomendasikan adalah 3,7 L untuk pria dan 2,7 L untuk wanita. Molekul Hidrogen yang dihasilkan elektroda dan larut dalam air keran disebut Hydrogen Reduced Water (HRW). Gas hidrogen dapat menangkap radikal bebas sehingga tubuh dapat menjadi lebih imun. Molekuler hidrogen memiliki kelebihan untuk mengobati penyakit karena sifatnya yang unik. Alkaline Electrolyzed Water (AEW) diproduksi dengan elektrolisis air yang menghasilkan ion hidroksida yang memiliki efek preventif terhadap penyakit seperti diabetes, kanker, dll. konsumsi air alkali juga mencegah osteoporosis, mengurangi stres, dan meningk

Ringkasan Analisis Emisi CO2

Image
Muhammad Fauzan Adzhima 1102204423 EL-44-08 Dosen Pengajar: Ekki Kurniawan Jurnal:  Analisis Emisi CO2 Pembangkit Listrik Panas Bumi Ulubelu Lampung dan Kontribusinya Terhadap Pengembangan Pembangkit Listrik di Provinsi Lampung Gambar; suatu pabrik yang merupakan sumber besar emisi CO2 Sumber energi terbarukan berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat (Ganjehsarabi et al. 2012), salah satu diantaranya merupakan energi panas bumi. Energi panas bumi memiliki potensi pengembangan keberlanjutan dikarenakan emisi karbon yang lebih rendah dari energi fosil (Ármannsson et al. 2005; Aneke et al. 2011).  Energi listrik yang ramah lingkungan, terbarukan, dan berkelanjutan menggunakan energi panas bumi sebagai sumber pembangkit (DiPippo 2016). Pelopor penggunaan energi panas bumi untuk konversi menjadi energi listrik adalah Prince Piero Ginori Conti pada tahun 1904 di Larderello, Tuscany, Italia (Barbier 2002; DiPippo 2015). Indonesia saat ini giat mengembangkan energi panas bum

Ringkasan Metode Perhitungan Reduksi Emisi dan/atau Peningkatan Serapan GRK dalam Kerangka Verifikasi Aksi Mitigasi

Image
Muhammad Fauzan Adzhima 1102204423 EL-44-08 Dosen Pengajar: Ekki Kurniawan Mitigasi; Tindakan mengurangi dampak bencana (KBBI) PLTP Dalam konteks ini, mitigasi bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fossil. Salah satu solusinya dengan membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi. PLTP(Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi) memanfaatkan energi panasbumi (geothermal) menjadi listrik. Energi listrik yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke sistem interkoneksi tenaga listrik. Metode ini harus melewati kriteria yang ditentukan, diantaranya: Kriteria Kelayakan Penerapan  Metodologi. Kegiatan PLTP baru, retrofit, rehabilitasi, replacement yang berlangsung setelah tahun 2010 untuk pencapian Nationally Determined Contribution (NDC). Kegiatan PLTP baru, retrofit, rehabilitasi, replacement yang berlangsung sebelum tahun 2010 dapat menggunakan metodologi ini untuk pencapaian nasional. Kegiatan PLTP penambahan kapasitas yang berlangsung set