Tugas 6

Muhammad Fauzan Adzhima

1102204423

EL-44-08

Dosen Pengajar: Ekki Kurniawan

  1. Bagaimana cara kerja PLTB?

Pertama-tama, kita harus mengenal terlebih dahulu komponen apa saja yang terdapat pada sebuah pembangkit listrik tenaga bayu. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIYsePwZ8FOtpY3Z_mUh3VrFxR6T3TFXJP6rmiD0iFqNu86u0nnXtWwEl6TykSunZK6xHwaJv4tAXQV4fetMhUo3jNf49ybuxb-mk7ddJMiIpXHuEfRiQLNHTIlXDR_ssdMYe_DkntlVMHEWjtKKpALqJY9gxRo0TvEL4l0mXgezObb6lsqrDlDVQ1AA/w465-h314/cara-kerja-pltb-indonesia.jpg

Gambar: Representasi PLTB sederhana

  1. Potensi PLTB di Indonesia:

Sejak pembangunan PLTB di kota Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, pembangkit listrik tenaga bayu digadang-gadang memiliki masa depan yang cerah apabila diaplikasikan secara tepat di Indonesia. Statistik yang dikutip dari hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada tahun 2016 menunjukkan bahwa dari 166 lokasi yang diteliti, terdapat 35 lokasi yang mempunyai potensi angin yang bagus dengan kecepatan angin diatas 5 meter perdetik pada ketinggian 50 meter. Selain itu, LAPAN juga menemukan bahwa terdapat 34 lokasi yang memiliki kecepatan angin sebesar empat hingga lima meter per sekon.

Diantara lokasi yang memiliki potensi angin yang cukup besar tersebut yakni Pulau Sabu yang terdapat di Nusa Tenggara Timur serta Saumlaki, Maluku. Potensi energi angin onshore di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur didapat kecepatan angin rerata di ketinggian 50 m, 30 m, dan 20 m berurutan adalah 5,82 m/s, 5,69 m/s, dan 5,23 m/s, arah angin dominan dari tenggara, kecepatan angin harian di ketinggian 50 m merata sepanjang hari dengan kecepatan angin maksimum dan cenderung seragam terjadi di siang-sore hari pukul 10.00-17.00 (7 jam) dengan kecepatan sekitar 6 m/s, sedangkan kecepatan angin di pukul 17.00 – 10.00 berkisar antara 5,4 m/s – 5,9 m/s. Sementara untuk potensi energi angin onshore di Saumlaki, Maluku didapat kecepatan angin rerata di ketinggian 50 m, 30 m, dan 20 m berurutan adalah 5,20 m/s, 4,37 m/s, dan 3,66 m/s, arah angin dominan dari tenggara, kecepatan angin harian di ketinggian 50 m merata sepanjang hari dengan kecepatan angin maksimum dan cenderung seragam terjadi di siang hari pukul 11.00-14.00 (3 jam) dengan kecepatan sekitar 6 m/s, sedangkan kecepatan angin di pukul 14.00 – 11.00 berkisar antara 4,6 m/s – 5,9 m/s.

Lebih lanjut, diketahui bahwa tenaga bayu merupakan energi baru dan terbarukan yang memiliki potensi penghasilan daya terbesar ketiga di Indonesia dengan potensi daya yang dihasilkan sebesar 60.647 mW, setelah posisi pertama ditempati oleh tenaga surya (207.898 mW), serta posisi kedua yakni tenaga air (75.091 mW).


Gambar: Peta kecepatan angin di Indonesia

  1. Spesifikasi turbin angin di Sidrap serta Jeneponto

Spesifikasi turbin angin di Sidrap:

PLTB Sidrap merupakan PLTB terbesar yang beroperasi di Indonesia. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW. Bahkan kapasitas tersebut direncanakan untuk dikembangkan menjadi 125 hingga 130 mW.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBJtCF21dfWUr5YS6896WjNfd5q85e53BFdowLPLirT_pk6i3l_Ghl0kstvJUPZ7SjNMzNc8udqI6F1HiyKRjjD05GOqs_q0JbuZfIFWc-edodQNOta-fYBRveMMrrzqZgf8_-hK6jF1LZ0_TdJRpubVyKN9Yv9mUWJPqBSHyEpRK_ztLW5aOaa2LsKg/w450-h338/mimpi-jokowi-capai-23-persen-energi-baru-terbarukan-dari-pltb-sidrap_m_224684-640x480.jpeg

Gambar: PLTB Sidrap

Spesifikasi turbin angin di Jeneponto:

PLTB ini memiliki baling-baling (blade) berukuran panjang 63 meter, lebarnya pun hingga 5 meter dengan berat hingga 80 ton. Pengangkutan satu buah baling-baling kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 10 jam.

Pada PLTB Tolo-I dipasang 20 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW). Model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG dimana 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.

Pembangkit berbasis angin ini terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kV. Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 kV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcdjOXL04gmfmqJlg2OzlVJD81cDKnNV4p3Z0yEjTvIKZSvD0bSpDMEQR3987ADpZfP6xn8R-fX7SCm5fmmGngVVzatydp6OqcoIthYbbW172kvWGf2CBlH01RCl6rCD3x44NKbtJ8rGvZSM1uP7Ei_0tWlgUfhPsBTMWRhz8Ip2l_M0RxDIQHWVBGPA/w558-h314/cfcbdd9a-af73-4034-8a14-949b793446d1_169.jpeg

Gambar: PLTB Jeneponto

Sumber:

Comments

Popular posts from this blog

Proses Elektrolisis Panel Surya untuk Menghasilkan Hidrogen